beritaterkini - Kekerasan berdarah kembali terjadi di sepakbola Argentina. Seorang wasit tewas ditembak oleh pemain yang baru saja dia beri kartu merah.
Peristiwa mengerikan ini Campo de la Ribera, sebuah wilayah yang terletak di Cordoba, Argentina, Minggu (15/2/2016) lalu. Itu terjadi di pertandingan non-liga.
Dari laporan pihak kepolisian disebutkan seorang pemain mendapat kartu merah di tengah laga. Dia memang langsung berjalan meninggalkan lapangan setelahnya, tapi pemain yang tak disebutkan namanya itu ternyata pergi untuk mengambil senjata api di tasnya.
Tak lama berselang dia kembali ke lapangan. Di sana dia menembak wasit tiga kali masing-masing di kepala, leher, dan dada. Wasit 48 tahun yang memimpin laga itu langsung meregang nyawa.
Kejadin itu juga dilaporkan mencederai pemain lain. Namun kondisinya kini dikabarkan baik. Pihak kepolisian masih mengejar pelaku penambakan itu.
"Itu terjadi di sebuah pertandingan sepakbola. Kami tidak tahu pasti (kejadiannya), tapi sepertinya si pemain marah, menodongkan senjata dan membunuhnya," demikian pernyataan pihak kepolisian pada kantor berita Efe, sebagaimana dikutip dari Guardian.
Aksi kekerasan jadi hal sering sekali di jumpai di sepakbola Argentina. Pada Juni tahun lalu, pertandingan antara Ferro dan Tiro Federal dibatalkan setelah seorang pemain memukul wasit sampai pingsan setelah dia menerima kartu kuning.
Sementara bulan lalu, lima pemain dikartu merah wasit dalam laga persahabatan antara River Plate dengan Boca Juniors. Wasit Patricio Loustau memberi hukuman kartu pada sembilan pemain lain di laga itu.
Peristiwa mengerikan ini Campo de la Ribera, sebuah wilayah yang terletak di Cordoba, Argentina, Minggu (15/2/2016) lalu. Itu terjadi di pertandingan non-liga.
Dari laporan pihak kepolisian disebutkan seorang pemain mendapat kartu merah di tengah laga. Dia memang langsung berjalan meninggalkan lapangan setelahnya, tapi pemain yang tak disebutkan namanya itu ternyata pergi untuk mengambil senjata api di tasnya.
Tak lama berselang dia kembali ke lapangan. Di sana dia menembak wasit tiga kali masing-masing di kepala, leher, dan dada. Wasit 48 tahun yang memimpin laga itu langsung meregang nyawa.
Kejadin itu juga dilaporkan mencederai pemain lain. Namun kondisinya kini dikabarkan baik. Pihak kepolisian masih mengejar pelaku penambakan itu.
"Itu terjadi di sebuah pertandingan sepakbola. Kami tidak tahu pasti (kejadiannya), tapi sepertinya si pemain marah, menodongkan senjata dan membunuhnya," demikian pernyataan pihak kepolisian pada kantor berita Efe, sebagaimana dikutip dari Guardian.
Aksi kekerasan jadi hal sering sekali di jumpai di sepakbola Argentina. Pada Juni tahun lalu, pertandingan antara Ferro dan Tiro Federal dibatalkan setelah seorang pemain memukul wasit sampai pingsan setelah dia menerima kartu kuning.
Sementara bulan lalu, lima pemain dikartu merah wasit dalam laga persahabatan antara River Plate dengan Boca Juniors. Wasit Patricio Loustau memberi hukuman kartu pada sembilan pemain lain di laga itu.
0 comments:
Post a Comment